Blockchain ialah sistem digital yang digunakan untuk melakukan perintah dan merekam transaksi digital berdasarkan algoritma yang dikumpulkan. Teknologi ini diamankan dan dieksekusi menggunakan kriptografi. Baik di pasar keuangan, perawatan kesehatan, industri dan pemerintah menggunakan teknologi ini untuk mendesain ulang paradigma teknologi tinggi. Menurut Gartner, teknologi blockchain adalah salah satu dari 10 tren teknologi strategis teratas untuk tahun 2024.
Perkembangan Teknologi Blockchain
Dalam perkiraan oleh Gartner, Kandaswamy dan Furlonger, mereka memprediksi bahwa pada tahun 2024 perusahaan-perusahaan baru yang inovatif akan mulai mengeksploitasi teknologi blockchain, dan setidaknya satu bisnis inovatif yang dibangun di atas teknologi blockchain akan bernilai 10 miliar USD. Mereka juga memproyeksikan bahwa pada tahun 2026, nilai bisnis yang ditambahkan oleh blockchain akan tumbuh menjadi sedikit di atas 360 miliar USD, kemudian melonjak menjadi lebih dari 3,1 triliun USD pada tahun 2030. Pertumbuhan eksponensial blockchain yang diantisipasi adalah prospek yang menarik bagi mereka yang tertarik untuk secara radikal mengubah paradigma bisnis mereka menuju model transaksi yang lebih aman dan terdistribusi. IBM Institute for Business Value berpendapat bahwa adopsi teknologi ini berakselerasi lebih cepat dari yang diantisipasi semula. Penelitian mereka menemukan bahwa sembilan dari sepuluh organisasi pemerintah bermaksud untuk berinvestasi dalam teknologi ini untuk digunakan dalam manajemen transaksi keuangan, manajemen aset, manajemen kontrak dan kepatuhan peraturan. Sementara, tujuh dari sepuluh eksekutif pemerintah memprediksi teknologi ini akan secara signifikan mengganggu bidang manajemen kontrak.
Meskipun potensinya sangat besar, begitu pula ketidakpastiannya. Blockchain bukanlah penerapan teknologi pada model bisnis yang ada, melainkan teknologi yang dapat mereformasi model bisnis itu sendiri. Teknologi buku besar terdistribusi sangat baru, kompleks, dan rentan terhadap pengembangan progresif, sehingga sulit untuk memprediksi bentuk apa yang akhirnya akan diambilnya. Gartner Group menyatakan dalam laporan Agustus 2015 bahwa mata uang kripto sedang berjalan dalam siklus sensasi . Dalam laporan lain, firma riset, Forrester, memberi judul laporan blockchain 2015-nya “Jangan Percaya pada Keajaiban”, menyarankan perusahaan untuk menunggu lima hingga sepuluh tahun sebelum memperkenalkan blockchain, sebagian karena kendala hukum. Pada akhirnya, ada kasus nyata untuk perbaikan berdasarkan pelajaran yang dipetik dari mata uang kripto, tetapi potensinya diselimuti oleh banyak sensasi seperti bitcoin, dogee, dan etherium coin. Penelitian tentang potensi tersebut masih dilakukan. Berbeda dengan teknologi realitas virtual yang sudah bisa kita rasakan manfaatnya di dunia nyata, teknologi ini masih perlu kita pelajari dan pahami sensasinya sebelum diluncurkan di dunia nyata.