Kecerdasan buatan atau sering disebut AI (artificial intelligence) yang berpotensi menjadi ancaman pekerjaan manusia dalam berbagai hal. AI memiliki kekuatan untuk mengubah cara kita hidup, bekerja, dan bepergian secara menyeluruh. Jika listrik dan internet telah mengubah manusia selamanya di abad ke-20, maka AI akan melakukannya di abad ke-21. Tekonologi ini diprediksi akan membawa perubahan besar dalam cara orang memandang dan berinteraksi dengan teknologi, dengan mesin yang melakukan lebih banyak tugas dan, dalam banyak kasus, melakukannya dengan lebih baik daripada manusia.
Pemahaman Tentang Kecerdasan Buatan ( AI )
Menurut definisinya yang paling sederhana, kecerdasan buatan (AI) adalah istilah umum untuk teknologi yang terinspirasi oleh sistem biologis yang memberi komputer kemampuan seperti manusia yang terkait dengan penglihatan, penalaran, pendengaran, dan pembelajaran. Saat ini, teknologi kecerdasan buatan mencakup hal-hal seperti pembelajaran mesin, pemrosesan bahasa alami, penalaran mesin, pembelajaran mendalam, dan visi komputer.
Vince Conitzer, profesor ilmu komputer di Duke University, menyatakan bahwa minat dari masyarakat umum terhadap dampak sosial AI akan terus tumbuh dengan cepat. Conitzer melihat minat terhadap AI menjangkau kelompok di luar industri. Pengacara akan mulai bergulat dengan bagaimana undang-undang harus menangani kendaraan otonom, pakar ekonomi akan mempelajari pengangguran yang disebabkan oleh teknologi AI, sosiolog akan mempelajari dampak hubungan AI dan manusia.
Teknologi Artificial Intelligence Akan Terus Berkembang
Dari semua aspek, 2017 bukanlah tahun untuk sistem AI serbaguna dan besar. Sebaliknya, di sana kita mulai melihat ledakan sistem teknologi kecerdasan buatan yang spesifik dan sangat khusus. Ini termasuk kendaraan otomotif seperti mobil dan drone, dan industri khusus seperti keuangan, kesehatan, keamanan, dan lain-lain.
Pada tahun 1967, sebuah laboratorium teknologi yang berbasis di Amerika Serikat membuat prediksi bahwa dalam satu generasi, masalah penciptaan kecerdasan buatan akan terpecahkan. Meskipun masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa prediksi itu benar, kemajuan telah terjadi. Berikut ini beberapa contohnya:
- Penelitian yang sedang berlangsung mengenai blok-blok dasar AI, termasuk pemahaman bahasa alami, penglihatan, ucapan, pembelajaran penguatan, dan pengoptimalan sistem untuk beban kerja AI.
- Sistem dengan perhatian dan memori yang lebih baik sekarang mampu mengatasi lebih dari satu masalah atau masalah yang lebih kompleks (seperti penalaran atau inferensi).
- Algoritma sekarang membutuhkan lebih sedikit data dan dapat mengisi kekosongan menggunakan pembelajaran mesin.
- Pengembangan sistem yang terinspirasi oleh aspek inti kecerdasan manusia. Misalnya, mesin dengan psikologi intuitif yang mampu berpikir seperti manusia.
Sebagian besar sistem kecerdasan buatan merupakan kemajuan teknologi yang sangat kompleks yang menyerap data dan memprosesnya dengan kecepatan yang luar biasa. Risiko yang terkait dengan etika, keamanan, dan privasi terhadap teknologi artificial intelligence adalah nyata dan perlu ditangani melalui pertimbangan yang benar-benar matang. Tentu, kecil kemungkinan masalah ini akan segera terpecahkan, tetapi selama pembicaraan seputar topik ini terus berlanjut, kita dapat mengharapkan setidaknya beberapa kemajuan dari teknologi kecerdasan buatan.